Pendidikan Anak Usia Dini adalah fondasi paling penting dalam menyiapkan anak menghadapi perubahan di era Revolusi Industri 4.0. Pada masa emas perkembangannya, anak perlu stimulasi yang utuh agar potensi berkembang optimal.
PAUD Widiatmika mengacu pada Kurikulum Merdeka dengan penekanan pada keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Cakupan perkembangan meliputi nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Proses belajar dirancang saintifik dan berbasis bermain agar anak aktif mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan menceritakan temuan sesuai tahap perkembangan.
Sebagai penguatan profil lulusan, PAUD Widiatmika melaksanakan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning). Fokus utamanya pada pemahaman inti yang bermakna, kemampuan menghubungkan konsep dengan pengalaman sehari-hari, kebiasaan bertanya yang baik, metakognisi sederhana, serta tindakan nyata yang relevan. Implementasi hadir melalui proyek tematik kecil, asesmen autentik berbasis karya, umpan balik hangat, dan rutinitas refleksi singkat.
PAUD Widiatmika juga mengadopsi beberapa metode Montessori yang kontekstual, antara lain penataan lingkungan belajar yang tertata dan menarik, aktivitas practical life untuk kemandirian, penggunaan bahan sensorial, pilihan aktivitas yang terbimbing, serta dorongan konsentrasi dan tanggung jawab diri. Prinsip ini membantu anak merasa aman, mandiri, dan menyukai proses belajar.
Untuk penguatan pendidikan karakter, diterapkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat melalui pembiasaan harian di kelas dan di rumah. Kebiasaan tersebut menumbuhkan kemandirian, disiplin, kepedulian, kerja sama, kejujuran, ketangguhan menghadapi tantangan, serta rasa ingin tahu. Guru mengintegrasikannya dalam kegiatan rutin, permainan peran, dan cerita bergambar agar mudah dipahami anak.
Dengan prinsip bermain yang berulang, bertahap, dan terpadu, serta pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics), anak dilatih berkolaborasi, berkomunikasi, mencari solusi, berpikir kritis, dan berkreasi. Tujuannya agar anak ceria, sehat, percaya diri, dan siap memasuki jenjang SD.
Kemitraan dengan orang tua dijaga melalui laporan mingguan setiap Jumat yang memuat perkembangan belajar, sikap, dan catatan guru. Mekanisme ini memastikan kesinambungan pembinaan antara rumah dan sekolah.
Pengembangan kecerdasan majemuk juga menjadi perhatian, meliputi religius, naturalis, intrapersonal, interpersonal, kinestetik, linguistik, logika-matematika, musikal, dan spasial. Kegiatan dirancang bervariasi agar setiap dimensi memperoleh ruang tumbuh, mulai dari sentra bermain, proyek tematik, karya kreatif, permainan luar ruang, hingga aktivitas kolaboratif bersama orang tua.
Untuk memaksimalkan pengembangan kesembilan kecerdasan anak inilah maka kami memiliki berbagai program kegiatan yaitu: