.png)
Tue, 28 Jan 2025
JIMBARAN – PAUD Widiatmika memanfaatkan momen perayaan Tahun Baru Imlek untuk mengenalkan dan menghargai keragaman budaya kepada siswa. Melalui berbagai kegiatan interaktif, anak-anak diajak memahami simbol-simbol tradisional, menikmati kesenian khas, dan mencicipi makanan tradisional Imlek. Kegiatan ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami makna unik dari budaya Tionghoa, tetapi juga belajar menghormati perbedaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Perayaan ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai persaudaraan, toleransi, dan kebersamaan. Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi individu yang menghormati keberagaman, saling mendukung, dan menciptakan harmoni dalam masyarakat yang plural. Keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekayaan yang menyatukan kita,” ujar Ni Ketut Arcani, guru PAUD Widiatmika.
Dalam rangkaian kegiatan, siswa diajak membuat lampion sederhana dari kertas merah dan emas yang dihias dengan gambar naga atau huruf "福" (Fu, yang berarti keberuntungan). Hasil karya tersebut dipajang di area sekolah, menciptakan suasana Imlek yang semarak. Selain itu, siswa juga menampilkan tarian khas Imlek di Aula PAUD Widiatmika, yang menjadi daya tarik utama dalam perayaan ini.
“Kami juga memperkenalkan pakaian tradisional seperti Cheongsam dan Changshan, tradisi berbagi angpao sebagai simbol doa dan keberuntungan, serta makanan khas seperti kue keranjang dan jeruk mandarin. Guru-guru menjelaskan filosofi di balik makanan-makanan ini agar siswa memahami bahwa setiap elemen budaya memiliki makna yang mendalam,” tambah Arcani.
Melalui pendekatan ini, PAUD Widiatmika tidak hanya mengenalkan budaya Tionghoa, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, berbagi, dan saling menghormati. Dengan mengenal keragaman budaya yang ada di Indonesia, siswa diharapkan menyadari bahwa negeri ini kaya akan perbedaan, namun tetap dapat hidup rukun dan saling melengkapi.
“Perayaan Imlek ini menjadi momentum untuk mengajarkan anak-anak bahwa keragaman adalah kekayaan yang membuat dunia ini lebih indah dan penuh warna. Kami ingin mereka tumbuh dengan semangat saling menghargai dan bekerja sama untuk menjaga harmoni di tengah perbedaan,” tutup Arcani.
___
