Thu, 20 Feb 2025
JIMBARAN – PAUD Widiatmika kembali mengadakan kegiatan berkebun pada Rabu, 19 Februari 2025, sebagai upaya menumbuhkan kecintaan peserta didik terhadap lingkungan sejak dini. Dengan menanamkan kesadaran ekologis sejak usia dini, diharapkan anak-anak dapat berperan aktif dalam pelestarian lingkungan di masa depan.
Guru PAUD Widiatmika, Ni Ketut Arcani, menjelaskan bahwa kegiatan berkebun memiliki banyak manfaat bagi peserta didik, mulai dari mengenal berbagai jenis tanaman dan manfaatnya, memahami cara merawat tanaman, hingga menyadari dampak positif keberadaan tanaman bagi lingkungan.
"Anak-anak PAUD adalah tunas bangsa yang perlu dibimbing agar mencintai lingkungan sejak dini. Dengan mengenalkan kebiasaan baik, mereka akan tumbuh menjadi individu yang peduli dan siap berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dalam skala yang lebih luas," ujar Arcani.
Kegiatan berkebun ini diikuti oleh seluruh peserta didik dari Kelompok Bermain (KB), TK A, dan TK B. Dalam kegiatan ini, mereka diajarkan tentang proses pertumbuhan tanaman, cara menanam, serta teknik merawatnya dengan baik. Proses ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang lingkungan, tetapi juga melatih kesabaran dan tanggung jawab. Berbagai jenis tanaman ditanam, mulai dari bunga seperti sandat dan jempiring; tanaman umbi-umbian seperti jahe, kunyit, dan kencur; hingga sayuran seperti terong, cabai, tomat, dan pare.
Arcani menambahkan bahwa kegiatan berkebun mampu membentuk perubahan positif dalam sikap dan kebiasaan peserta didik PAUD Widiatmika. Mereka menjadi lebih memahami manfaat tanaman, fungsi kebun sekolah, serta semakin peduli terhadap lingkungan.
"Anak-anak kini lebih perhatian terhadap tanaman, bahkan di rumah mereka mulai merawat tanaman dengan lebih baik. Mereka juga menjadi lebih bersyukur atas anugerah Tuhan serta terdorong untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kebiasaan positif ini terlihat dari antusiasme mereka menyiram dan mengecek tanaman setiap kali tiba di sekolah," jelas Arcani.
Selain menanamkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan, kegiatan berkebun juga berkontribusi terhadap perkembangan motorik, kognitif, dan sosial anak-anak. Berkebun merupakan metode pembelajaran holistik-integratif yang mampu merangsang berbagai aspek kecerdasan anak melalui satu kegiatan yang menyenangkan dan edukatif.
Lebih lanjut, Arcani mengungkapkan bahwa berkebun diharapkan dapat menjadi salah satu program unggulan PAUD Widiatmika karena manfaatnya yang luas. Ke depannya, kegiatan ini akan dilanjutkan dengan program Harvest Day. Setiap peserta didik nantinya akan diajak untuk memanen hasil tanamannya, mengemasnya, dan menjualnya kepada orang tua serta komunitas Sekolah Widiatmika. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya belajar tentang bercocok tanam, tetapi juga mengenal konsep kewirausahaan dan kemandirian sejak dini.
___