Widiatmika School



Thu, 19 Dec 2024

PAUD Widiatmika Tanamkan Kesadaran Mitigasi Bencana melalui Simulasi Gempa


JIMBARAN — PAUD Widiatmika berkomitmen tidak hanya membekali anak-anak dalam aspek akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting seperti keselamatan dan kewaspadaan terhadap bencana sejak dini. Komitmen ini diwujudkan melalui simulasi gempa bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Bali pada Rabu, 18 Desember 2024.

 

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai keselamatan dan cara melindungi diri saat gempa, sehingga mereka menjadi lebih percaya diri dan tidak mudah panik ketika menghadapi situasi darurat.

 

“Anak-anak perlu diajarkan cara menghadapi situasi darurat dengan metode yang sederhana, menyenangkan, dan sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Untuk mencapai hal ini, diperlukan kerja sama dengan lembaga yang kompeten di bidang penanggulangan bencana, yakni BASARNAS,” ujar Kepala Sekolah PAUD Widiatmika, Ni Made Budiadnyani.

 

Menurut Budi, simulasi gempa merupakan bagian dari program rutin PAUD Widiatmika yang bertujuan memprioritaskan keselamatan peserta didik sekaligus memperkuat upaya mitigasi bencana di lingkungan sekolah. Ke depan, PAUD Widiatmika berencana menyusun nota kesepahaman dengan BASARNAS Bali agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkala.

 

Simulasi ini diikuti oleh seluruh siswa dari jenjang Kelompok Bermain (KB), TK A, TK B, serta para guru dan staf PAUD Widiatmika. Kegiatan dilaksanakan di Aula PAUD Widiatmika.

 

“Tujuannya adalah memberikan pemahaman dasar kepada anak-anak, guru, dan staf sekolah mengenai potensi risiko gempa bumi serta cara menghadapinya dengan tenang dan terorganisir. Selain itu, kegiatan ini melatih seluruh peserta untuk mengenali tanda-tanda gempa dan menerapkan langkah-langkah evakuasi yang benar demi keselamatan bersama,” jelas Budi.

 

Tim BASARNAS Bali menyampaikan materi mengenai gempa, tanda-tanda gempa, dan pentingnya melindungi diri melalui media video animasi yang mudah dipahami anak-anak. Setelah itu, seluruh peserta diajarkan langkah-langkah dasar keselamatan seperti merunduk (drop) untuk melindungi diri, berlindung (cover) di bawah meja, dan tetap berada di tempat hingga guncangan usai (hold on). 

 

“Setelah materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi gempa. Anak-anak diarahkan kembali ke kelas masing-masing. Guru dan tim BASARNAS Bali memberikan tanda dimulainya gempa dengan membunyikan sirene. Anak-anak diajarkan untuk segera melakukan langkah drop, cover, dan hold on. Setelah guncangan berhenti, mereka diminta keluar dengan tenang dan tertib menuju titik kumpul. Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu dan yel-yel tentang keselamatan agar pesan-pesan penting mudah diingat,” tambah Budi.

 

Budi menegaskan bahwa setelah simulasi ini, PAUD Widiatmika akan terus meningkatkan kesiapan menghadapi situasi darurat dengan langkah-langkah nyata, seperti menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) penanggulangan bencana, membentuk tim tanggap darurat, memasang rambu-rambu keselamatan, dan memasukkan materi kesigapsiagaan bencana ke dalam kegiatan belajar-mengajar.

___


FORMULIR PENDAFTARAN


  • PAUD || Kindergarten

  • SD || Elementary School

  • SMP || Middle School

  • SMA || Senior High School

  • SMK || Vocational School