Tue, 12 Oct 2021
BADUNG - SD Widiatmika kembali mengirim guru-guru terbaiknya mengikuti program pendidikan guru penggerak dari Kementerian Pendidikan, Riset, dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) RI, yaitu Ni Wayan Sucitrawati, S.S. dan I Gede Karya Danu Palguna,S.Pd.,M.Pd.,Gr. untuk angkatan ke-empat.
Sebelumnya, dua guru SD Widiatmika yaitu Ni Ayu Komang Tirtawati S.H., S.Pd. dan I Kayan Gung Aprilia, S.Pd., M.Pd., telah berhasil dinyatakan lulus pada angkatan ke-tiga. Kemarin, Senin (11/10/2021), Citra dan Danu telah mengikuti masa orientasi awal alias lokakarya 0 dan akan menjalani masa pendidikan hingga sembilan bulan lamanya.
"Seorang guru harus serba bisa, enak diajak ngobrol. Harapannya, ke depanya kami bisa memberi inovasi dalam pembelajaran sehingga kami bisa berikan yang pas bagi siswa," kata Danu ketika dihubungi pada Senin malam.
Baik Danu maupun Citra sama-sama berangkat ke program ini dengan niat menambah wawasan dan mengasah kemampuan diri. Danu mengatakan, zaman sudah semakin dinamis. Perubahan tak terelakkan di mana-mana. Selain agar dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman, Danu berharap supaya keikutsertaan dalam program ini dapat membuatnya lebih piawai beradaptasi dengan karakteristik masing-masing murid.
"Seorang guru harusnya pintar beradaptasi. Kalau ada kebaruan, guru harus tahu juga. Jadi tidak hanya di depan kelas saja," kata Danu.
"Dulu-dulu, guru sering tidak bisa saat diminta mengajar dengan video, padahal murid sudah bisa edit video bahkan jadi content creator. Murid tanpa guru pun sekarang bisa belajar," tambahnya.
Begitu pun dengan Citra. Ia sempat mengikuti program pendidikan guru penggerak angkatan pertama, namun belum berhasil lulus. Ia tak menyerah dan ingin mencoba lagi, semata demi mengasah kualitas diri dan meningkatkan kualitas pengajaran kepada murid-muridnya.
"Saya sudah menginginkannya sejak dulu untuk mengasah diri sendiri agar menjadi guru yang lebih profesional, selain ingin memajukan sekolah," kata Citra, Senin malam.
"Lalu ke depannya kami bisa jadi motivator bagi teman2 lain biar bisa berbagi ilmu. Dengan apa yang kami dapatkan, pasti sekolah akan maju, khususnya Sekolah Widiatmika dan lebih luas lagi pendidikan di Indonesia," lanjutnya.
Citra dan Danu kini mengaku sudah siap menjalani pendidikan guru penggerak selama sembilan bulan, juga membagi waktu dengan kewajiban mengajar di sekolah. Kelak, setelah mereka lulus dari program ini, mereka akan menjadi guru penggerak bukan hanya di SD Widiatmika, melainkan juga untuk Kabupaten Badung.