.png)
Thu, 16 Jan 2025
JIMBARAN - Sebagai upaya menanamkan nilai-nilai luhur dalam pembelajaran, Sekolah Widiatmika mengadakan ritual Mejaya-jaya pada Selasa, 14 Januari 2025. Prosesi ini juga menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam melestarikan kearifan lokal Bali.
Agus Biantara, Guru Pendidikan Agama Hindu SD Widiatmika, menjelaskan bahwa Mejaya-jaya diikuti oleh seluruh siswa beragama Hindu dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP. Ritual ini dilandasi filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. Tujuan utamanya adalah memohon restu agar proses belajar berjalan dengan lancar.
“Secara filosofis, Mejaya-jaya melambangkan penyucian diri dan penyerahan diri kepada Tuhan. Prosesi ini mengajarkan siswa untuk memulai setiap langkah kehidupan dengan niat yang tulus, kesadaran mendalam, dan rasa tanggung jawab,” jelas Agus.
Sebelum prosesi berlangsung, siswa diberikan penjelasan tentang makna dan tujuan ritual oleh guru agama atau pemangku adat. Hal ini bertujuan agar siswa memahami dan mengikuti ritual dengan penuh pemahaman. Dengan begitu, mereka dapat merasakan manfaat seperti ketenangan batin, rasa percaya diri, dan tumbuhnya kesadaran spiritual sejak dini.
“Ritual ini membentuk karakter siswa dengan menanamkan nilai-nilai religius, kedisiplinan, dan penghormatan terhadap tradisi. Pemahaman bahwa setiap tindakan harus diawali dengan niat baik dan doa turut mengasah spiritualitas mereka,” tambah Agus.
Agus juga menekankan bahwa pelaksanaan Mejaya-jaya sejalan dengan visi Sekolah Widiatmika untuk mengintegrasikan budaya lokal dengan pendidikan formal. Tradisi ini tidak hanya memperkuat identitas budaya peserta didik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dalam proses belajar.
Sebagai bagian dari upaya melestarikan kearifan lokal, ritual Mejaya-jaya diharapkan menjadi sarana refleksi bagi siswa untuk menghormati tradisi dan budaya leluhur. Dengan melibatkan mereka dalam prosesi ini, Sekolah Widiatmika berharap tradisi ini terus diwariskan kepada generasi mendatang.
___
