Fri, 08 Jul 2022
MANGUPURA – Kabar gembira datang dari tiga guru Sekolah Dasar Widiatmika, Jimbaran, Badung Bali. Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) para guru tersebut dimuat dalam jurnal ilmiah nasional, yakni Jurnal Citra Pendidikan (JCP) Vol. 02, No. 02, April 2022. Jurnal ini merupakan jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Citra Bakti.
Ketiga guru tersebut adalah Jesika Nopiaty Tarigan dengan penelitian berjudul Peningkatan Pemahaman Konsep Pecahan Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IIA SD Widiatmika, I Gede Sumerjaya dengan penelitian berjudul Peningkatan Hasil Belajar Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris pada Materi Parts Of Body Melalui Media Lagu pada Siswa Kelas IVD SD Widiatmika, serta Imamuddin dengan penelitian berjudul Penerapan Metode Praktik Berpasangan (Practice-Rehearsal Pairs) Dapat Meningkatkan Kemampuan Menghafal pada Siswa Kelas V SD Widiatmika.
I Gede Sumerjaya mengatakan penelitian ini berangkat dari permasalahan siswa terkait penguasaan kosakata bahasa Inggris pada materi parts of body di kelas IVD yang diajarnya.
“Ada beberapa referensi yang saya dapatkan dalam permasalahan ini. Saya memilih lagu, karena ini sederhana dan aplikatif di kelas IVD yang mayoritas kemampuan berbahasa inggris siswa di kelas ini dalam level standar,” kata Sumerjaya saat dihubungi Jumat, 8 Juli 2022 siang.
Adapun konsep pembelajaran dengan lagu ini yakni menyenangkan dan membuat siswa mudah memahami kosa kata bahasa Inggris khususnya parts of body. Melalui media lagu ini, pembelajaran berlangsung fleksibel, dimana lirik dan nadanya bisa diubah sesuai yang diinginkan oleh siswa. Penelitian ini dilakukan pada Februari 2022 dalam dua siklus.
“Pada siklus pertama hasilnya sudah mulai terlihat. Ada penguatan kosa kata ini. Apalagi parts of body ini sudah dipelajari sejak TK sehingga tinggal pendalaman,” imbuhnya.
Pada siklus kedua terbukti ada peningkatan pemahaman siswa meskipun ada beberapa siswa yang masih kurang. Namun, secara umum siswa tertarik dan senang dengan pelajaran bahasa Inggris ini.
“Memang pasti ada kekurangan dalam penelitian ini. Salah satunya adalah waktu karena seminggu hanya dapat dua jam untuk pelajaran bahasa Inggris. Kalau terus dilaksanakan materi lain akan tertinggal,” katanya.
Sumerjaya menambahkan, PTK ini merupakan inovasi dari guru-guru di sekolah Widiatmika. Apalagi kebijakan dari yayasan yang selalu mengasah kemampuan guru untuk selalu menulis.
“Ini adalah dukungan yayasan agar guru di Widiatmika selalu berkreasi dalam merencanakan, menerapkan, dan melakukan evaluasi pembelajaran,” katanya.
Kepala SD Widiatmika, Putu Edi Purwanta mengatakan pihaknya sangat mendukung dan memberikan ruang bagi guru untuk berinovasi di kelas. Hal ini karena muaranya akan berdampak kepada peserta didik.
Bahkan sekolah merancang program rutin mingguan lewat kelompok kerja guru (KKG). KKG ini dilaksanakan setiap hari Jumat setelah siswa pulang sekolah selama satu jam. Lewat KKG ini guru bisa berbagi inovasi pembelajaran dan saling berdiskusi soal PTK.
“Kami juga fasilitasi dengan desiminasi untuk penelitian guru-guru bekerjasama dengan perguruan tinggi. Kami bekerjasama dengan STKIP Citra Bakti dan Unmas (Universitas Mahasaraswati),” kata Edi yang dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia menambahkan, tiga PTK yang dimuat tersebut merupakan hasil desiminasi pada Rabu, 27 April 2022 lalu dengan STKIP Citra Bakti. Hasilnya ada enam PTK yang mendapat apresiasi dari dosen STKIP Citra Bakti.
“Saat ini baru tiga judul yang diterbitkan. Untuk tiga judul selanjutnya menyusul diterbitkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua STKIP Citra Bakti, Dr. Ngurah Laba Laksana, M.Pd. mengatakan, tiga judul yang dimuat ini memang layak.
“Memang dari kualitas tulisan baik. Tidak banyak revisi dan masukan dari editor maupun reviewer untuk ketiga PTK ini. Dan memang layak muat di jurnal nasional kami, Jurnal Citra Pendidikan,” katanya.
Ia menambahkan, proses pembuatan PTK ini diawali dengan proses pelatihan oleh kampus Citra Bakti dengan SD Widiatmika. Dalam berproses guru-guru menghasilkan PTK dan dilakukan desiminasi. Hasilnya kemudian dilanjutkan dengan proses publikasi.
“Karena ada kerjasama antara Widiatmika dengan kampus kami, maka guru-guru bisa mempublikasikan penelitiannya di jurnal kami,” tutupnya.
___