Tue, 10 Dec 2024
JIMBARAN - The 3rd Jimbaran Education Festival (JEF), yang diselenggarakan oleh Yayasan Widiatmika, resmi dimulai pada Senin, 9 Desember 2024. Acara tahunan ini melibatkan seluruh jenjang pendidikan di bawah naungan Yayasan Widiatmika, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK, dengan berbagai kegiatan yang bertujuan mengembangkan kreativitas, karakter, dan kecintaan terhadap budaya.
Pada hari pertama, SD Widiatmika mengadakan berbagai kegiatan menarik, termasuk lomba-lomba tingkat TK seperti menyusun puzzle gambar, mewarnai, menyanyi solo, dan menari Tari Pendet. Lomba-lomba ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana penting untuk melatih imajinasi, sportivitas, keterampilan manajemen waktu, serta kecintaan terhadap seni dan budaya lokal.
“Kegiatan ini sangat berdampak positif terhadap tumbuh kembang anak karena mendidik mereka untuk melestarikan budaya. Kegiatan ini juga dapat menjadi contoh bagi sekolah yang berada di Kuta Selatan sekaligus menunjukkan keunggulan SD Widiatmika,” jelas Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Widiatmika, Ni Wayan Sucitrawati.
Sucitrawati menjelaskan, lomba tingkat TK diikuti oleh 65 peserta dari berbagai TK B di wilayah Kecamatan Kuta Selatan. Setiap kegiatan diikuti dengan antusiasme tinggi. Sebagai contoh, lomba menyusun puzzle gambar, di mana peserta bekerja dengan penuh semangat dan fokus. Saking ketatnya persaingan, dewan juri bahkan membutuhkan waktu tambahan untuk menentukan pemenang. Lomba menyusun puzzle gambar ditujukan untuk melatih kreativitas, imajinasi, dan keterampilan anak dalam menyelesaikan masalah dan mengelola waktu.
Kegembiraan juga tampak dalam lomba mewarnai, di mana para peserta diminta untuk mewarnai gambar seorang anak yang memegang piala kemenangan. Orang tua pun terlihat senang karena anak-anak mereka tidak hanya mendapatkan teman baru, tetapi juga belajar nilai-nilai sportivitas dan kreativitas.
Selain itu, SD Widiatmika juga mengadakan pameran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Para siswa memamerkan berbagai kreasi menarik, seperti pengolahan sampah plastik menjadi barang bernilai estetis, penanaman bibit cabai, apotek hidup di sekolah, pembuatan eco-enzyme, sofa ecobrick, hingga pemanfaatan tepes sebagai media tanam sayur. Proyek ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan terhadap lingkungan dan tanggung jawab sosial sejak dini.
___