Fri, 21 Feb 2025
JIMBARAN – SD Widiatmika merayakan Bulan Bahasa Bali dengan menggelar pertunjukan seni dan berbagai lomba edukatif pada Kamis, 20 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen sekolah dalam melestarikan bahasa, sastra, dan budaya Bali sejak usia dini.
Ketua Panitia Perayaan Bulan Bahasa Bali SD Widiatmika, I Kadek Kartika Yasa, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar selebrasi, tetapi juga sarana edukasi bagi para siswa untuk lebih mengenal dan mencintai bahasa serta sastra Bali.
"Secara umum, tujuan perayaan Bulan Bahasa Bali adalah untuk melestarikan bahasa, sastra, dan budaya. Namun, di SD Widiatmika, acara ini lebih dari itu—kami ingin memperkenalkan bahasa dan sastra Bali kepada anak-anak sejak dini agar menjadi bagian dari kehidupan mereka," ujar Kartika.
Bertempat di Aula Kanthi Widya, perayaan ini diawali dengan tari pendet dan permainan tradisional khas Bali sebagai pertunjukan utama. Suasana semakin semarak dengan berbagai lomba, seperti cerdas cermat, nyurat aksara Bali, masatua Bali, dan mejangeran. Semua siswa dari kelas I hingga VI berpartisipasi dengan penuh antusias, menjadikan acara ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga pengalaman budaya yang berharga.
"Pementasan seni dan permainan tradisional memiliki daya tarik tersendiri karena tidak hanya mengenalkan budaya Bali, tetapi juga membiasakan siswa menggunakan bahasa Bali dalam aktivitas mereka," jelas Kartika.
Lebih dari sekadar perlombaan, perayaan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menanamkan kecintaan terhadap budaya Bali di lingkungan sekolah. Kartika menambahkan bahwa dengan memperkenalkan bahasa dan seni Bali sejak dini, siswa akan lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya mereka, sehingga kelak dapat turut serta dalam upaya pelestariannya.
Sebagai sekolah yang berkomitmen dalam melestarikan budaya Bali, SD Widiatmika terus menciptakan ekosistem pembelajaran yang mendukung siswa yang memiliki minat dan bakat dalam bahasa, seni, dan sastra Bali.
"SD Widiatmika ingin berperan aktif dalam menjaga warisan budaya Bali dengan menumbuhkan minat serta bakat siswa dalam bahasa, seni, dan budaya Bali. Dengan begitu, mereka akan merasa bangga terhadap warisan leluhur dan semakin bersemangat untuk melestarikannya agar tidak punah," tutupnya.
___