Mon, 11 Oct 2021
PAPUA - Siswa kelas XI IPS SMA Widiatmika, I Kadek Kompyang Fajar Krosiawan, berhasil meraih medali perak dalam ajang PON XX Papua 2021 nomor motocross, Sabtu (9/10/2021). Dalam kompetisi yang dihelat di Merauke itu, Oca, sapaan akrabnya, mewakili Provinsi Papua Barat bersama tandemnya, Nuzul Ramzidan, di kelas MX 125 cc beregu.
"Walaupun tidak dapat emas, saya sudah sangat bersyukur. Latihan dan usaha kami mati-matian banget untuk meraih medali di PON ini," ungkap Oca pada Minggu (10/10/2021) malam.
Ada empat set medali emas yang diperebutkan di nomor motocross yaitu 125 cc perorangan dan beregu untuk crosser usia 13-17 tahun serta 250 cc perorangan dan beregu untuk crosser usia 17 tahun lebih. Sebelum meraih medali perak pada kelas 125 cc beregu di PON Papua, Oca sudah beberapa kali menang kompetisi motocross tingkat nasional. Tawaran untuk membela Papua Barat pun menghampirinya pada akhir 2018.
Persiapan menuju PON Papua Oca lakukan sejak empat hingga lima bulan lalu di Lamongan, Jawa Timur. Suka-duka selama proses tersebut ia jalani, termasuk ketika Oca terpaksa mengalami cedera serius di kepala ketika balap di Semarang, Jawa Tengah.
"Waktu itu, Oca mengalami pendarahan otak ringan. Jadi di sela TC (training center, pemusatan latihan), ada balap, Oca ikut balap itu di Semarang, tapi crash (kecelakaan). Oca diberikan kesembuhan oleh Tuhan, juga berkat support dari orangtua dan kawan-kawan, Oca bisa kembali ke Lamongan untuk gabung TC," ungkapnya.
Di Lamongan, kendala lain mengadang. Kasus Covid-19 melonjak tajam sehingga pemerintah memberlakukan PPKM. Beberapa kolega Oca juga jatuh sakit.
"Jadi kami nggak bisa latihan, kami pulang, latihan di rumah masing-masing selama 1,5 bulan. Setelah PPKM dilonggarkan, kami balik ke Lamongan lagi, baru kami benar-benar latihan efektif, fokus, dan nggak boleh melakukan kesalahan," tuturnya.
"Waktu itu kami mulai latihan intensif pada bulan Agustus. Persiapannya sangat matang, pindah-pindah sirkuit juga ke Surabaya dan Malang," lanjut siswa berusia 16 tahun itu.
Oca kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada SMA Widiatmika yang telah memberinya keleluasaan untuk mengeksplorasi bakat dan potensinya. Berkat keleluasaan itu, Oca sanggup menjalani latihan dan persiapan dengan fokus maksimal, hingga sukses membuahkan hasil medali perak yang kini mengalungi lehernya.
"Oca sampaikan terima kasih banyak kepada sekolah, luar biasa Sekolah Widiatmika. Sebelumnya, Oca minta maaf karena jarang sekolah, jarang buat tugas juga, walaupun lama-kelamaan guru juga saling mengerti keadaan Oca dan akhirnya sekolah men-support Oca," tutur pemuda yang mulai terpincut motocross sejak kelas III SD ini.
Ke depan, Oca mengaku sudah memasang sejumlah target juara di kompetisi lain. Terdekat, ia berharap jadi yang terbaik dalam BOS (Baja Otomotif Superblok) Junior Motocross Championship, kompetisi balap besutan Ketua MPR RI sekaligus Ketua Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo.
Oca mengaku memang ingin mengukir karier profesional di kancah motocross. Terlebih, ia lahir dari keluarga crosser. Ayahnya crosser. Kakaknya pun demikian. Namun, yang terdekat, Oca mengaku tak sabar pengin kembali sekolah.
"Pastinya kangen sama sekolah. Sudah dari 2020 awal enggak ke sekolah karena corona. Sekarang Oca bisa kembali fokus untuk sekolah, apalagi sudah ada sekolah tatap muka langsung," tutupnya.