Sat, 16 Aug 2025
JIMBARAN — SMK Widiatmika menggelar Basic Training Barista bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bali (PNB). Pelatihan berlangsung di kampus SMK Widiatmika dan diikuti siswa kelas X–XI Kuliner serta kelas XII Perhotelan dan Kuliner. Tujuannya menajamkan keterampilan vokasi sekaligus membuka wawasan wirausaha kopi yang berkelanjutan.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SMK Widiatmika, Wely Suriya Handika, S.Pd., menyebut kegiatan ini sebagai pintu masuk bagi siswa untuk melihat profesi barista dan bisnis kopi dari hulu ke hilir.
“Siswa tidak hanya belajar meracik minuman, mereka diajak membaca peluang pasar, menghitung biaya, dan memahami standar pelayanan. Kami ingin jiwa technopreneurship tumbuh sejak dini,” ujarnya.
Nilai green tourism menjadi benang merah materi. Peserta diajak merancang usaha yang peka pada lingkungan dan memberi manfaat bagi komunitas sekitar, mulai dari pemakaian bahan lokal, pengurangan limbah seduhan, hingga penataan rantai pasok yang adil. Di sesi praktik, siswa menyeduh kopi bersama barista profesional mitra PNB, mempelajari ekstraksi, tekstur susu, dan uji cita rasa. Antusiasme memuncak ketika mereka membandingkan hasil seduhan dan berdiskusi tentang konsistensi rasa.
Pelatihan juga memuat penyusunan Business Model Canvas. Melalui lembar kerja sederhana, siswa memetakan proposisi nilai, segmen pelanggan, saluran distribusi, hingga struktur biaya yang relevan dengan kompetensi kuliner dan perhotelan.
“Kami ingin gagasan bisnis tidak berhenti di presentasi. Dengan alat bantu yang tepat, ide bisa langsung diuji dan disempurnakan,” kata Wely.
Menjelang penutupan, Politeknik Negeri Bali menyerahkan hibah satu set peralatan barista kepada SMK Widiatmika. Perangkat tersebut akan memperkuat pembelajaran praktik harian dan membuka peluang produksi kecil yang dikelola siswa melalui Teaching Factory.
“Kolaborasi dengan PNB akan kami lanjutkan dalam bentuk pendampingan barista dan dukungan bahan baku. Tujuannya sederhana, siswa SMK Widiatmika mampu memproduksi, memasarkan, dan mengelola usaha kopi kreatif yang bertanggung jawab,” tutup Wely.
___