Widiatmika School



Sat, 18 Sep 2021

Cinta Lingkungan dan Latih Life Skill, Murid SMP Widiatmika Panen Eco Enyzme


JIMBARAN - Memanfaatkan sampah-sampah organik seperti sayur-mayur dan buah-buahan, siswa dan siswi SMP Widiatmika memanen eco-enzyme pada Jumat (18/9/2021). Eco-enzyme ini kelak dapat dimanfaatkan untuk banyak hal, di antaranya sebagai antiseptik hingga pupuk tanaman.

 

"Anak-anak membawa dari rumah sisa sayur dan kulit buah yang sudah dikonsumsi dan menjadi sampah, apakah itu sayur hijau, kulit luar kol, mangga, kulit jeruk," kata Kepala SMP Widiatmika, Agus Suastika, pada Selasa (21/9/2021).

 

"Nanti, hasil eco-enzyme-nya untuk sekolah, dipakai untuk bahan sterilisasi udara, disemprotkan tiap pagi, dan ampasnya dipakai untuk pupuk tanaman di sekolah," tambahnya.

Agus menuturkan, ide untuk melatih siswa-siswi SMP Widiatmika untuk membuat eco-enzyme terbetik pada Mei 2021 lalu. Ide ini ia dapatkan atas saran dari salah satu orangtua murid. Mula-mula, untuk melancarkan gagasan ini, SMP Widiatmika terlebih dulu melakukan pelatihan kepada para guru.

 

"Ketika gurunya sudah paham, akhirnya kami training anak-anak," ucap Agus, menegaskan bahwa program ini terbuka untuk semua murid.

 

"Selama Mei sampai September, karena fermentasinya sudah 4 bulan lebih, itu sudah harus dipanen. Sudah batas waktunya," ujarnya.

 

Cinta Lingkungan dan Life Skill

 

Program ini tercetus karena pandemi Covid-19 membuat pembelajaran siswa-siswi dilakukan hanya dari rumah secara online. Agus menuturkan, ia ingin agar siswa-siswi tetap mendapatkan kompetensi life skill, bukan hanya materi-materi pelajaran sesuai kurikulum.

Di saat yang sama, SMP Widiatmika menaruh perhatian terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengelola sampah.

 

"Ini bagian dari life skill. Tujuan dari kegiatan ini adalah bagaimana anak-anak memahami implementasi ilmu pengetahuan, contohnya pengelolaan sampah organik menjadi eco-enzyme ini," terang Agus.

 

"Bahwa anak-anak bisa berpikir, 'Oh, ternyata sampah sisa sayuran, kulit buah, itu masih bisa dimanfaatkan untuk hal yang sangat positif, terutama utk pembersihan udara, pupuk, cuci piring, campuran membersihkan lantai dan toilet'," ia menambahkan.

 

Program ini pun berlangsung secara sukarela, diawali saat masa jeda tahun pelajaran. Meskipun demikian, murid-murid SMP Widiatmika merasa senang melakukan ini semua karena mereka berkesempatan untuk menjelajahi rasa keingintahuan mereka.

 

"Bahkan kami tidak secara khusus memberikan nilai kepada mereka. Ternyata mendaur ulang sampah organik rumah tangga sangat menarik dan sangat mudah diaplikasikan secara mandiri di rumah kita. Kesadaran seperti ini lah yang ingin ditingkatkan di lingkungan belajar SMP Widiatmika," ucap Agus.

 

"Kita percaya bahwa sesuatu yang dimulai dari hal yang kecil akan menghasilkan sesuatu yang besar," tutupnya.


FORMULIR PENDAFTARAN


  • PAUD || Kindergarten

  • SD || Elementary School

  • SMP || Middle School

  • SMA || Senior High School

  • SMK || Vocational School