Sat, 22 Jan 2022
JIMBARAN - SMP Widiatmika terpilih menjadi satu dari empat Sekolah Penggerak di Kabupaten Badung, Bali, berdasarkan keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Program Sekolah Penggerak sendiri merupakan program andalan Kemendikbud-Ristek, yang diharapkan akan mengakselerasi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia untuk bergerak satu hingga dua tahap lebih maju.
Kepala SMP Widiatmika, Agus Suastika Adiputra, menyatakan bahwa capaian ini sudah sesuai dengan targetnya sejak awal. Dari banyaknya pesaing di Kabupaten Badung maupun Provinsi Bali, ia yakin SMP Widiatmika punya kapabilitas yang sangat untuk terpilih sebagai Sekolah Penggerak.
“Ini komitmen saya, apalagi sekolah kami sudah memiliki guru penggerak, yaitu Pak Gus Arnawa. Ini juga sangat sejalan dengan apa yang sudah kita lakukan di SMP Widiatmika. Di sana lah saya sangat bersemangat, bahwa sekolah ini harus ikut dalam program Sekolah Penggerak, sekalipun seleksinya ketat,” kata Agus.
Agus menjelaskan apa yang ia maksud dengan program-program yang sejalan dengan program Sekolah Penggerak, yaitu program-program inovatif seperti Project-Based Learning School (PjBS), Program Literasi Digital Widiatmika (Proligika), dan pembelajaran berdiferensiasi. Melalui program-program terobosan itu, pembelajaran di SMP Widiatmika lebih relevan dengan perkembangan zaman, dan para siswa dapat menjadi pusat pembelajaran itu sendiri.
Agus meyakini, jika program-program itu dikolaborasikan dengan program Sekolah Penggerak, maka hasilnya akan luar biasa. Keyakinan itu ia bawa dalam seleksi tahap ke-2. Ketika itu, para kepala sekolah diuji mengenai kualitas pembelajaran. Pada akhirnya, Agus berhasil meyakinkan para juri bahwa SMP Widiatmika memang layak terpilih sebagai sekolah penggerak.
“Kami sangat optimistis dengan kualitas SMP Widiatmika, apalagi nanti akan berkolaborasi dengan pihak Kemennterian selama tiga tahun ke depan sebagai Sekolah Penggerak,” ujarnya.
Agus berpendapat, kolaborasi ini akan membuat semus pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Widiatmika semakin berkualitas. Ia juga berharap bahwa program-program terobosan yang saat ini sudah ada di SMP Widiatmika akan semakin bermutu dengan kolaborasi tersebut.
“Mungkin ada tambahan, penguatan, evaluasi, dan itu semua kami harapkan. Sehingga, anak-anak benar-benar mendapatkan apa yang jadi tujuan program Sekolah Penggerak,” tuturnya.
Dari sisi pemerintah, program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan diawali sumber daya manusia yang unggul. Nantinya, sekolah-sekolah penggerak diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan dalam kurun 3 tahun ajar dan juga menjadi katalis perubahan bagi sekolah-sekolah lain.
Di samping itu, sekolah penggerak akan memperoleh pendampingan intensif untuk transformasi sekolah serta tambahan anggaran untuk menerapkan paradigma baru dalam pengajarannya.
___