Wed, 04 Oct 2017
Ujian Tengah Semester telah berakhir. Pada umumnya keletihan datang dan melanda setiap siswa oleh berbagai macam soal ujian yang merepotkan. Namun bagi siswa SMP Widiatmika, tidak ada kata letih dalam benak mereka. Siswa kelas 7 dan 9 SMP Widiatmika kembali belajar dengan metode baru, yaitu belajar dengan alam sekitarnya. Kegiatan pembelajaran ini disebut dengan Outing Class, yang saat ini mengangkat tema baru yaitu ‘Widiatmika Science Camp II EPIC (Educative, Pleasant, Innovative Camp)’. Adapun sejumlah tempat yang dikunjungi antara lain Pembenihan Tanaman Pangan yang terletak di Luwus, Tabanan, Wisma Nangun Kerti, Tempat Penanaman Stroberi, dan Danau Buyan.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal 25 – 26 September 2017. Kaur Kesiswaan selaku Ketua Pelaksana, Pak Gede Inten, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan siswa secara nyata apa yang ada di luar kelas.
“Kami ingin mengajarkan siswa untuk mandiri, melatih kedisiplinan, dan dapat bersosialisasi dengan masyarakat luas,” katanya.
Hari pertama, tanggal 24 September 2016, pukul 07.00 pagi, siswa kelas 7 dan 9 SMP Widiatmika berkumpul di lapangan sekolah. Mereka diberi pengarahan oleh Kepala Sekolah dan juga beberapa guru. Kemudian diadakan absensi masing-masing kelas dan memasuki bus yang telah ditentukan.
Tujuan awal kelas 7 dan kelas 9 dibedakan. Untuk siswa kelas 7, mereka mengunjungi Pembenihan Tanaman Pangan yang terletak di Luwus, Tabanan. Disana mereka diberi arahan untuk mengobservasi tanaman jamur, hias, dan bibit jeruk. Selain itu mereka juga diberi pengarahan untuk menanam tumbuhan. Sedangkan tujuan kelas 9 adalah mengunjungi Pabrik Coca-Cola. Para siswa diberikan video mengenai sejarah pembuatan Coca Cola, penemunya, cara pembuatan dan dosisnya. Sebotol Coca-Cola pun diteguk oleh setiap siswa di akhir acara sebagai pelepas dahaga.
Setelah melakukan observasi, seluruh siswa bertemu di Wisma Nangun Kerti. Disana, mereka mendapatkan pengarahan kembali kemudian pembagian tenda dan menata barang-barang di tenda. Kemudian para siswa diberi makan siang dan bersiap-siap menuju tempat penanaman stroberi. Siswa belajar menanam buah stroberi dan tentu, stroberi gratis untuk semua.
Setelah itu, para siswa kembali ke Wisma Nangun Kerti dan melakukan kegiatan MCK kemudian bersembahyang sesuai agama yang dianutnya. Puas melahap stroberi, rasa kantuk dan kelelahan melanda. Siswa beristirahat sejenak sambil menikmati udara sejuk pedesaan.
“Api kita sudah menyala, api kita telah menyala, api, api api, api kita sudah menyala!” Begitu seluruh siswa dan para guru dengan riang bercengkrama dan bernyanyi menikmati hangatnya malam dengan suasana kekeluargaan. Api unggun tak hanya sekedar hiasan, segenap santapan pun dibakar untuk menikmati malam. Kemudian, siswa diarahkan kembali ke tenda masing-masing dan menuju kealam mimpi.
Pagi tiba, siswa diarahkan untuk melakukan kegiatan senam untuk menghilangkan rasa kantuk. Beragam permainan yang dapat meningkatkan rasa persaudaraanpun dilakukan. Kotor dan lapar, seluruh peserta kemah kemudian melakukan MCK dan sarapan. Kegiatan dilanjutkan dengan berkumpul dan bersiap untuk ke Danau Buyan. Sesampainya di Danau Buyan, siswa melakukan observasi. Siswa mengamati bakteri pada air danau menggunakan mikroskop. Setelah berpuas di Danau buyan, kegiatan dilanjutkan dengan membeli oleh-oleh seperti stroberi, berkemas, pembersihan dan pulang menuju ke SMP Widiatmika.
“Kegiatannya seru dan menyenangkan. Cuacanya bersahabat, enak, dan sejuk. Tetapi gamesnya kurang banyak hehehe,” ujar salah satu siswa bernama Wedha Suari.
Oleh: Adinda Laksmi, Intan Maharani, Radja Amadeus, Mia Savitri, Airlangga