Tue, 23 May 2017
Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana, yang biasanya dipanggil Rara adalah salah satu siswi SMP Widiatmika. Rara yang berasal dari Jimbaran ini dilahirkan di Denpasar, 2 Juni 2004. Anak pertama dari pasangan Dewa Gede Eka Putra dan Made Devy Wijayanthi. Rara tidak asing lagi dikalangan guru-guru sekabupaten Badung karena memiliki segudang prestasi dan ia selaku andil dalam setiap perlombaan yang dilakukan sekolah-sekolah baik ditingkat kabupaten maupun provinsi. Ia seringkali memenangkan perlombaan di setiap perlombaan yang ia ikuti.
Beberapa prestasi yang ia peroleh yaitu, juara 2 (dua) lomba matematika di Primagama se-Provinsi Bali, medali perunggu pada perlombaan di Bogor, juara 1 (satu) lomba matematika di Bintang Mandiri, juara 2 (dua) lomba matematika di Bogor. Rara sangat menyukai matematika dikarenakan menurutnya matematika sangatlah menarik dan mudah dimengerti.
“Banyaklah belajar dan mencoba untuk mengerjakan suatu latihan soal” adalah kunci menjadi juara seorang Rara. Mottonya adalah “Think as big as galaxy”. Rara sangatlah suka memecahkan soal matematika yang menurut teman-temannya sangatlah rumit. Mengikuti banyak lomba, menurut Rara dapat meningkatkan kemampuannya dan pengalaman dalam matematika yang sangat ia sukai. Ia juga sangat senang mengikuti lomba dikarenakan mendapatkan banyak teman baru dan melatih mentalnya yaitu saat pengumuman pemenang lomba. Dan tentu saja, Rara bisa saja mendapatkan piala dan penghargaan pada lomba tersebut.
Dibalik itu, Rara bercita-cita ingin menjadi dokter. Rara juga memiliki hobi membaca manga dan menonton anime. Ia memiliki tokoh idola yaitu Yamazaki Kento. Rara juga memiliki 3 saudara yaitu Dewa Ayu Geandini Adithi Kirana, Dewa Gede Abie Wiranantha Jaya, dan Dewa Gede Bhisma Wirananda Jaya yang senantiasa menemani Rara disaat suka dan duka.
Pesan dan kesan yang dapat ia sampaikan yaitu meningkatkan lagi cara mengajarnya namun dibalik itu, Rara sangat senang bersekolah di Widiatmika karena mendapatkan teman yang baik dan memiliki guru-guru yang ramah. Pesan saat ia mengikuti lomba-lomba yaitu fasilitas di tempat perlombaan yang kurang rapi dan bersih. Namun kesan nya saat ia mengikuti perlombaan yaitu mendapatkan pengalaman baru.
(Adinda Laksmi)