Thu, 20 Feb 2025
JIMBARAN – Dalam upaya memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal di tengah gempuran permainan modern, SMP Widiatmika menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Kearifan Lokal dengan menghadirkan pertunjukan permainan tradisional Bali. Acara ini berlangsung meriah pada Jumat, 14 Februari 2024, di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas VII dan VIII, yang dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok diberi nama unik menggunakan istilah dalam bahasa Bali, seperti lutung, bojog, lelawah, meng, jalak, biu susu, dan juwet. Para siswa diberikan kebebasan memilih permainan tradisional yang mereka minati, dengan ketentuan bahwa tidak ada permainan yang sama dalam satu kelas.
"Beragam permainan tradisional Bali dipilih oleh siswa dalam kegiatan ini. Beberapa di antaranya yang paling populer adalah curik-curik, megoak-goakan, meong-meong, mengkebengkeban, cag-cag, megala-gala, macingklak, macongklak, dan megangsing," ujar koordinator tim fasilitator P5 Kearifan Lokal SMP Widiatmika, I Putu Agus Ariangga Iswara.
Selain sebagai upaya pelestarian budaya, Ariangga menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bermanfaat bagi pengembangan karakter peserta didik. Melalui permainan tradisional, siswa diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, kreativitas, dan sportivitas. Hal ini sejalan dengan visi sekolah dalam membentuk Profil Pelajar Pancasila yang kolaboratif dan inovatif.
Meski sempat menghadapi kendala teknis akibat jumlah kelompok yang cukup banyak, acara tetap berjalan lancar. Awalnya, setiap kelompok direncanakan tampil secara bergiliran. Namun, demi efisiensi waktu, semua kelompok akhirnya bermain secara bersamaan.
Antusiasme siswa terhadap acara ini sangat tinggi. Bahkan sejak pertama kali tema Kearifan Lokal diperkenalkan, mereka sudah bersemangat dan terus menanyakan tanggal pelaksanaannya. Ketika tiba waktunya bermain di lapangan, keceriaan terlihat jelas di wajah mereka. Seluruh siswa terlibat aktif dalam permainan, berlari ke sana kemari dengan penuh semangat.
"Inilah yang kami harapkan dalam pelaksanaan P5. Kami ingin siswa dapat berkegiatan fisik dengan ceria. Karena sebagian besar permainan tradisional memerlukan aktivitas fisik yang intens, kegiatan ini juga memberikan manfaat besar dalam meningkatkan kesehatan jasmani peserta didik," tambah Ariangga.
Dengan kesuksesan acara ini, SMP Widiatmika berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa agar warisan budaya Bali tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi muda dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
___