.png)
Thu, 14 Oct 2021
BADUNG - SMP Widiatmika telah menyelenggarakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2021 pada 11-12 Oktober lalu. Tahun ini merupakan kali pertama SMP Widiatmika menggelar ANBK, suatu program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, soal penilaian mutu sekolah serta program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
"Tidak ada kendala sama sekali. Lancar dan sudah semua siswa yang didaftarkan telah melaksanakan ANBK dan berhasil," kata I Wayan Gus Arnawa, S.Pd., ketua panitia untuk persiapan ANBK 2021 SMP Widiatmika, Kamis (14/10/2021).
Gus Arnawa menjelaskan, mulanya ANBK 2021 direncanakan oleh pemerintah terselenggara pada 4-5 Oktober 2021. Namun, pada waktu itu, terjadi kendala teknis pada server pemerintah pusat sehingga banyak murid tidak bisa mengaksesnya. Sehingga, pemerintah memberikan jadwal pengulangan pada 11-12 Oktober 2021. Total, ada 50 murid SMP Widiatmika yang didaftarkan untuk mengikuti ANBK 2021. Semuanya merupakan murid kelas VIII. Sebanyak 45 murid jadi peserta utama, sedangkan 5 murid jadi peserta cadangan untuk mengantisipasi peserta utama yang tak bisa hadir karena hal mendesak di hari pelaksanaan ANBK 2021.
Para peserta dibagi ke dalam 3 sesi, yaitu sesi pagi, siang, dan sore, untuk memenuhi protokol kesehatan dan batas kapasitas maksimum dalam ruangan. Seluruhnya mengerjakan asesmen secara daring.
"Kami diberikan pilihan, online atau offline, tapi Kabupaten Badung menyarankan online. Kebetulan, sarana dan prasarana kami mendukung, jadi ya online," ujar Gus Arnawa.
"Tapi hanya 15 orang yang diizinkan di dalam laboratorium komputer, sesuai dengan petunjuk operasional ANBK, walaupun di SMP Widiatmika ada 33 komputer yang siap," jelasnya.
Pada hari pertama, asesmennya mengenai literasi dan survei karakter. Pada hari kedua, asesmennya soal numerasi dan survei lingkungan. Gus Arnawa menyebutkan, SMP Widiatmika sangat serius mempersiapkan ANBK 2021 ini. Dimulai dari membentuk panitia dan mendata para peserta dengan baik, pendampingan terhadap murid-murid pun dipersiapkan dari jauh-jauh hari.
"Siswa yang terpilih sudah terdata dengan baik. Datanya sudah komplet. Di awal bulan Agustus, kami sudah lakukan sosialisasi dan pendampingan secara online, biar anak-anak itu tahu seperti apa AN itu," ucapnya.
"Lalu kami mendampingi murid-murid untuk memahami materi-materi, apa itu literasi, numerasi, survei karakter dan lingkungan belajar seperti apa. Kami berikan pendampingan kepada anak-anak agar mereka siap menjawab. Dalam seminggu, kami rencanakan pendampingan 2 kali, sudah intensif di awal Agustus sampai awal Oktober," jelas Gus Arnawa.
