Fri, 14 Feb 2025
JIMBARAN – Sebagai wujud komitmen dalam menjaga dan melestarikan bahasa serta budaya Bali, SMP Widiatmika kembali menggelar perayaan Bulan Bahasa Bali pada Jumat, 7 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kecintaan terhadap Bahasa Bali sebagai bahasa ibu serta meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya pelestarian bahasa daerah.
Perayaan ini juga selaras dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 yang menegaskan pentingnya perlindungan dan penggunaan bahasa, aksara, serta sastra Bali. Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, I Dewa Agung Made Candrakusuma, yang juga guru Bahasa Bali, menegaskan bahwa perayaan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan dalam menjaga eksistensi Bahasa Bali.
“Melalui perayaan Bulan Bahasa Bali, kami ingin mengajak anak-anak untuk lebih mencintai bahasa ibu mereka. Bahasa Bali bukan sekadar mata pelajaran, tetapi juga identitas yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.
Dalam rangkaian perayaan tahun ini, berbagai kegiatan menarik telah disiapkan untuk melibatkan seluruh siswa. Beragam lomba, seperti pembuatan banten gebogan dan baligraphy, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam seni dan budaya tradisional. Tidak hanya siswa beragama Hindu, seluruh peserta didik dari berbagai latar belakang turut serta, mencerminkan semangat inklusivitas dalam pelestarian budaya.
Selain lomba, pembuatan penjor dan sate dalam rangka Hari Raya Saraswati juga menjadi bagian dari peringatan Bulan Bahasa Bali di SMP Widiatmika. Meskipun tahun ini tidak diadakan pentas seni, antusiasme siswa dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan tetap tinggi.
“Melalui berbagai lomba dan aktivitas ini, anak-anak semakin sadar akan pentingnya Bahasa Bali sebagai bahasa ibu dan bagian dari warisan budaya yang harus terus dijaga,” tambah Candrakusuma.
SMP Widiatmika terus berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya Bali. Selain melalui perayaan Bulan Bahasa Bali, sekolah ini juga memasukkan pembelajaran Bahasa Bali dalam kurikulum sehari-hari serta secara rutin mengadakan berbagai kompetisi yang berkaitan dengan bahasa dan budaya Bali. Upaya ini menjadi bukti nyata komitmen SMP Widiatmika dalam menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal kepada para siswanya.
Dengan adanya perayaan Bulan Bahasa Bali, diharapkan peserta didik semakin memahami bahwa Bahasa Bali bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga bagian dari identitas dan kebanggaan yang harus dilestarikan. SMP Widiatmika berupaya menjadi garda terdepan dalam menjaga warisan budaya Bali agar generasi muda terus menghidupkan dan mewariskan kekayaan budaya ini.
___