.png)
Fri, 24 Sep 2021
Dua murid SMP Widiatmika, Kenji Dedy Zulfady dan Ni Putu Galuh Sekar Ayu, berhasil lolos dari babak penyisihan tingkat III Kabupaten Badung Kompetisi Sains Nasional (KSN) jenjang SMP tahun 2021. Kenji bahkan menyabet peringkat 1 se-kabupaten Badung alam bidang Matematika, sedangkan Galuh sukses merengkuh peringkat 2 dalam bidang IPA. Keduanya kini bersiap menghadapi babak penyisihan tingkat II Provinsi Bali.
Kepala SMP Widiatmika, Agus Suastika, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari strategi sekolah sekaligus talenta Kenji dan Galuh.
"Ini merupakan salah satu misi sekolah dalam mewujudkan visi berprestasi di SMP Widiatmika," kata Agus pada Kamis (23/9/2021).
"Secara terjadwal, memang sekolah memiliki program Sukses KSN. Dengan potensi yang mereka miliki, sekolah senantiasa membuatkan program-program strategis untuk mewadahi minat dan bakat siswa, sehingga meraka tumbuh dan berkembang sesuai potensi emas mereka," imbuhnya.
Agus mengungkapkan bahwa meskipun saat ini masih pandemi, namun anak-anak terus dibina dengan intensif oleh guru-guru pembina secara offline maupun online. Selain komitmen sekolah dan para guru, orangtua Kenji dan Galuh juga memberikan dukungan yang luar biasa bagi mereka.
"Dan mereka juga memiliki kemandirian belajar yang sangat baik," ucap Agus.
Kemandirian belajar ini diakui oleh Kenji maupun Galuh sebagai salah satu resep sukses mereka sanggup melaju sejauh ini dengan predikat yang baik.
"Saya sebenarnya tidak begitu yakin. Tapi saya akan coba cek soal-soal tingkat provinsi, karena nanti ada soal esai," tutur Kenji pada Jumat (24/9/2021) soal rencananya ke depan.
"Saya senang sekali. Apalagi dulu sewaktu SD, saya pernah ikut KSN tetapi gagal," lanjutnya.
Sementara itu, Galuh mengakui bahwa persiapannya di ajang KSN 2021 ini hanya terus belajar dan berlatih. Selain digodok melalui latihan soal yang diberikan oleh guru-guru SMP Widiatmika, Galuh juga aktif mencari kompetisi-kompetisi di sekolah lain untuk mengasah kemampuannya.
"Sebenarnya agak ragu dan deg-degan juga, tapi saya berpikir saya pasti bisa karena sudah berusaha terbaik, sisanya serahkan kepada Tuhan," tutur Galuh.
"Saya senang banget, sih, apalagi guru-guru selalu support, pastinya. Meskipun guru-guru agak sibuk, tapi mereka tetap memperhatikan saya. Buat saya itu sudah cukup untuk membangun kepercayaan diri saya," pungkasnya.
