.png)
Tue, 22 Dec 2020
Perubahan arah kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merupakan suatu langkah besar dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Kebijakan tersebut merupakan strategi untuk menghadapi tantangan zaman dalam peningkatan daya saing anak bangsa di tengah kemajuan IPTEK yang begitu pesat. Tentunya, kebijakan yang telah dikeluarkan tersebut telah sejalan dengan visi SMA Widiatmika yaitu, “Berkarakter, Kompetitif, dan Terampil Menuju Generasi yang Teknohumanistik.”
Konsep Merdeka Belajar merupakan salah satu kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah diimplementasikan di SMA Widiatmika dengan melaksanakan pembelajaran dengan strategi Blended Learning, yang mana peserta didik bisa mengakses informasi untuk belajar di mana saja dan kapan saja serta mendapatkan pendampingan langsung oleh para guru yang profesional dan fasih menggunakan teknologi informasi dalam proses pembelajaran (memanfaatkan pelbagai platform digital berbasis web). Kebijakan lainnya adalah mengganti sistem Ujian Nasional dengan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM). Adapun proses pembelajaran di SMA Widiatmika menitikberatkan pada ketercapaian indikator kompetensi minimum dengan penerapan pembelajaran tuntas (mastery learning) disertai pengembangan kemampuan literasi peserta didik.
SMA Widiatmika menyelenggarakan proses pendidikan yang mengacu pada tantangan Society 5.0 melalui berbagai model pembelajaran inovatif, dengan mengintegrasikan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran, keterampilan abad 21, pengambangan literasi peserta didik, dan penguatan pendidikan karakter sebagai roh dalam visi SMA Widiatmika. Hal ini dilakukan untuk tercapainya Generasi Emas Indonesia 2045 sebagai generasi yang memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengembangkan IPTEK dengan landasan moral serta karakter yang kuat.
Klik untuk mengetahui biaya dan informasi lebih lanjut
Jika tidak dapat hadir ke sekolah, dapat melakukan pendaftaran melalui tautan berikut
(klik di sini)
